Sabtu, April 26, 2008
Selain Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan ada lagi daerah yang tak pernah henti melahirkan pemain berbakat, yakni Sumatera Utara. Sejumlah pemain asal daerah ini sempat jadi penghuni tetap tim ‘Merah Putih’. Salah satu pesepakbola muda yang jadi penerus nama besar persepakbolaan Sumut adalah Mahyadi Panggabean. Sejak kali pertama membela klub di pentas sepakbola nasional, Mahyadi tak pernah keluar Sumatera Utara. Pandan Sport, Persebsi Sibolga, PSTT Tapanuli Tengah, dan PSMS Medan adalah klub yang pernah dan masih di belanya.
Keinginan kuat untuk jadi pesepakbola tangguh membuat Mahyadi terus menambah kemampuan olah bolanya. Usah itu tak sia-sia. Sergei Dubrovin, pelatih yang menangani timnas SEA Games 2003 Vietnam, memanggil Mahyadi masuk skuadnya. Pemain kelahiran Pandan, Tapanuli Tengah inipun mengenakan kostum tim ‘Merah Putih’ untuk kali pertama.
Debut Mahyadi bersama timnas memang kurang menggembirakan. Sebab, di SEA Games 2003 Vietnam, timnas Indonesia tersingkir di penyisihan. Tapi, seusai itu, pintu timnas kembali terbuka baginya. Piala Tiger 2004 adalah ajang internasional berikut yang diikuti Mahyadi. Teraktual, Mahyadi tampil di Piala Asia 2007.
Pemain asal Sumatera Utara dikenal memiliki tipe permainan keras. Tapi, Mahyadi menolak kalau dikategorikan pemain kasar. “Setiap kali tampil, saya berusaha keras untuk bermain bersih. Kalau bisa, jangan sampai kena kartu,” ujarnya
DATA
Nama: Mahyadi Panggabean
Tempat lahir: Pandan, Tapanuli Tengah
Tanggal: 8 Januari 1982
Tinggi/berat: 174 cm/63 kg
Posisi: tengah
Klub: PSMS Medan
KARIR di KLUB
1994-1999: Pandan Sport
1999: Persebsi Sibolga
2000: PSTT Tapanuli Tengah
2001-2007: PSMS Medan
2008-sekaran:Persik Kediri
KARIR di TIMNAS
2003: SEA Games Vietnam
2004: Piala Tiger
2005: SEA Games Manila
2007: Piala Asia
0 Responses to "Mahyadi Panggabean, Penerus Nama Besar"
Profil Bintang
Postur kurus kerempeng dan tinggi menjulang yang dimiliki Bokay Eddie Foday kurang ideal untuk ukuran pesepak bola profesional. Kala pertama kali menukangi Persiwa di awal musim, Suharno sempat meragukan kemampuan striker kelahiran Monrovia, Liberia, 28 Mei 1986 yang telah tiga musim membela panji The Highlander itu.
Pandangannya baru berubah saat menyaksikan Bokay beraksi di lapangan. "Dia memang striker bagus," puji Suharno. Selengkapnya
Berada di posisi belakang bukan berarti punya peluang sedikit untuk mencetak gol. Itu telah dibuktikan oleh seorang Aun Carbiny. Stopper PSMS ini kembali jadi pahlawan kemenangan PSMS.
Pemain 24 tahun tersebut menjadi pencetak gol tunggal Ayam Kinantan saat mengalahkan VB Sport dalam lanjutan penyisihan AFC Cup Gru G.
Selain memuluskan langkah PSMS ke 16 besar, dengan gol itu pula, Selengkapnya
Pandangannya baru berubah saat menyaksikan Bokay beraksi di lapangan. "Dia memang striker bagus," puji Suharno. Selengkapnya
Berada di posisi belakang bukan berarti punya peluang sedikit untuk mencetak gol. Itu telah dibuktikan oleh seorang Aun Carbiny. Stopper PSMS ini kembali jadi pahlawan kemenangan PSMS.Pemain 24 tahun tersebut menjadi pencetak gol tunggal Ayam Kinantan saat mengalahkan VB Sport dalam lanjutan penyisihan AFC Cup Gru G.
Selain memuluskan langkah PSMS ke 16 besar, dengan gol itu pula, Selengkapnya
Posting Komentar