Senin, Juni 16, 2008
Zah Rahan Krangar baru tiga musim merumput di Indonesia. Ia menginjakkan kaki di Indonesia pada musim 2005. Persekabpas Pasuruan adalah klub pertama yang dibela Zah Rahan di negeri ini.Di musim pertama, nama Zah Rahan memang belum diperhitungkan orang. Nampaknya, musim itu jadi masa adaptasi Zah Rahan dengan kompetisi sepakbola Indonesia yang dikenal keras dan ketat. Barulah pada musim kedua, performa asli Zah Rahan muncul ke permukaan.
Pada musim 2007, ia membuat kaget planet sepakbola nasional karena mampu mengantarkan Persekabpas ke jajaran elit sepakbola nasional. Bersama pemain lokal seperti Siswanto, gelandang berkebangsaan Liberia ini mengubah Persekabpas dari sebuah tim biasa-biasa saja menjadi kekuatan yang menakutkan.
Puncaknya, Persekabpas mampu menembus 8 Besar Divisi Utama 2007. Prestasi yang terbilang luar biasa bagi tim promosi seperti Persekabpas. Apalagi, di fase itu, tim Laskar Sakera mampu mempecundangi raksasa Divisi Utama semisal Persija Jakarta dan PSM Makassar.
Penampilan energik di 8 Besar Divisi Utama 2007 itu jualah yang kian melambungkan nama Zah Rahan. Setelah musim 2007 usai, banyak klub yang menyatakan minatnya ingin meminang Zah Rahan. Dari sekian banyak klub elit, Sriwijaya FC jadi yang beruntung karena berhasil menggaet Zah Rahan. Kebetulan, musim 2007 memang dicanangkan manajemen Sriwija FC sebagai momen kebangkitan.
Di tim Wong Kito, Zah Rahan merasakan sentuhan Rahmad Darmawan, salah satu pelatih lokal terbaik saat ini. Selain Zah Rahan, Sriwijaya FCjuga memiliki pemain-pemain lokal dan asing terbaik, sebutlah Ferry Rotinsulu, Korinus Fingkreuw, Charis Yulianto, dan Chrsitian Lenglolo.
DATA DIRI
Tempat lahir: Liberia
Tanggal: 7 Maret 1985
Tinggi/Berat: 164 cm /50 kg
Posisi: Gelandang
Klub: Sriwijaya FC
KARIR
2005-2006: Persekabpas Pasuruan
2007: Sriwijaya FC
0 Responses to "Zah Rahan"
Profil Bintang
Postur kurus kerempeng dan tinggi menjulang yang dimiliki Bokay Eddie Foday kurang ideal untuk ukuran pesepak bola profesional. Kala pertama kali menukangi Persiwa di awal musim, Suharno sempat meragukan kemampuan striker kelahiran Monrovia, Liberia, 28 Mei 1986 yang telah tiga musim membela panji The Highlander itu.
Pandangannya baru berubah saat menyaksikan Bokay beraksi di lapangan. "Dia memang striker bagus," puji Suharno. Selengkapnya
Berada di posisi belakang bukan berarti punya peluang sedikit untuk mencetak gol. Itu telah dibuktikan oleh seorang Aun Carbiny. Stopper PSMS ini kembali jadi pahlawan kemenangan PSMS.
Pemain 24 tahun tersebut menjadi pencetak gol tunggal Ayam Kinantan saat mengalahkan VB Sport dalam lanjutan penyisihan AFC Cup Gru G.
Selain memuluskan langkah PSMS ke 16 besar, dengan gol itu pula, Selengkapnya
Pandangannya baru berubah saat menyaksikan Bokay beraksi di lapangan. "Dia memang striker bagus," puji Suharno. Selengkapnya
Berada di posisi belakang bukan berarti punya peluang sedikit untuk mencetak gol. Itu telah dibuktikan oleh seorang Aun Carbiny. Stopper PSMS ini kembali jadi pahlawan kemenangan PSMS.Pemain 24 tahun tersebut menjadi pencetak gol tunggal Ayam Kinantan saat mengalahkan VB Sport dalam lanjutan penyisihan AFC Cup Gru G.
Selain memuluskan langkah PSMS ke 16 besar, dengan gol itu pula, Selengkapnya
Posting Komentar