Final Piala Kemerdekaan IX malam ini tak hanya menyuguhkan perang antara Timnas Senior dan Libya. Ada hal lain yang tidak kalah menarik untuk disimak. Hal tersebut menyangkut siapa yang akan dinobatkan sebagai top scorer dan berhak menggondol hadiah 8 ribu USD.
Kebetulan, pemain yang sangat berpeluang meraih gelar pencetak gol terbaik berada di dua tim finalis. Yakni, Budi Sudarsono di Timnas Senior dan Zaghb Anis Fuzi Khalefa dari kubu Libya. Baik Budi maupun Khalefa sama-sama telah mengoleksi lima gol.
Keduanya pun masih berpeluang menambah donasi golnya. Sebab, sangat mungkin dua pemain tersebut bakal diturunkan dalam babak final nanti malam. "Menjadi top scorer memang membanggakan. Tapi, saya tidak berambisi untuk itu. Sebab, yang utama adalah Indonesia harus juara," ujar Budi kepada Jawa Pos.
Hasrat membawa Timnas Senior ke podium juara itulah yang kini justru lebih melecut pemain asal Kediri tersebut. Karena itu, Budi mengesampingkan ego pribadinya. Pemain yang akrab dengan nomor punggung 13 tersebut mengatakan, jika dirinya memaksakan diri, itu justru membahayakan tim.
"Terus terang saat melawan Timnas U-21 kemarin, saya terlalu egois untuk mencetak gol. Hasilnya ternyata sangat buruk buat saya pribadi dan tim," ujar Budi.
Ya, ketika menghadapi Timnas U-21, Budi gagal membukukan gol. Selain itu, sikap egoisnya tersebut berdampak pada donasi gol Timnas Senior. Mereka hanya mampu menang tipis 1-0 atas juniornya.
"Saya sudah mengevaluasi diri. Untuk itu, saya tidak akan egois di final besok (hari ini, Red). Saya percaya kalau memang Yang Mahakuasa memberi, pasti akan ada jalannya tanpa harus memaksakan diri," tandasnya. (KPS)
Posting Komentar