Laga timnas U-21 melawan Myamnar kemungkinan menjadi akhir dari perjalanan Pelatih Bambang Nurdiansyah. Mantan pelatih Arema Malang ini selanjutnya akan mendarat di PSIS Semarang menggantikan Edi Paryono Coach,
Anda termasuk pelatih yang paling sering keluar-masuk klub dan tim nasional (timnas). Apa motivasinya?
Saya bolak-balik dari klub ke timnas demi prestasi. Bagi saya, tantangan melatih klub dan timnas sangat berbeda dan perbedaan itu yang membuat saya termotivasi bekerja.
Apa perbedaannya?
Di klub,kita membentuk tim untuk sebuah kompetisi yang sangat panjang dan ketat.Ketika dalam satu pertandingan kalah,masih ada banyak kesempatan berbenah dan membalasnya pada pertandingan lain. Berbeda dengan di timnas yang disiapkan untuk mengikuti sebuah event pendek. Jadi, di timnas harus punya kemampuan menyiapkan tim terbaik dalam tempo yang sangat singkat.
Kabarnya Anda menangani PSIS Semarang setelah Piala Kemerdekaan nanti.Ada motivasi khusus?
Saya senang masih punya kesempatan tampil memperebutkan peringkat 3 melawan Myanmar. Jelas saya berharap bisa menang dan merebut peringkat 3.Tapi, saya sadar itu cukup berat karena Myanmar menurunkan timnas senior yang kuat dan berpengalaman.
Kenapa PSIS?
PSIS adalah klub yang memiliki nama besar. Namun, sekarang mengalami kesulitan keuangan sehingga banyak memakai pemain muda. Saya sendiri dikontrak PSIS dengan sistem kekeluargaan.Saya diberi sebidang tanah dan mobil serta gaji secukupnya oleh Pak Yoyok (General Manager PSIS Yoyok Sukawi).Yang jelas,saya akan berusaha keras membenahi prestasi PSIS.
Apa prestasi yang paling membuat Anda berkesan menangani timnas?
Saya pernah membawa timnas U-21 menjuarai Hassan Bolkiah Cup di Brunei.Yang membuat saya puas bukan cuma sebagai juara,tapi mampu mengalahkan Thailand di babak final.Kenangan ini selalu saya ingat. (SND)
Posting Komentar