PSSI berambisi menjadi yang terbaik di ASEAN versi peringkat FIFA. Ambisi itu diharapkan bisa terlaksana akhir Desember mendatang.
Target ini disampaikan Ketua Badan Tim Nasional Rahim Soekasah menyikapi peringkat terbaru FIFA yang menempatkan Indonesia di peringkat 132.Posisi itu jauh lebih baik dibandingkan pertengahan Agustus lalu,yang mana Charis Yulianto dkk hanya berada di peringkat 142 dunia.
“Perbaikan peringkat sebenarnya mulai dilakukan dengan mendaftarkan laga uji coba internasional kepada AFC dan FIFA.Tujuannya agar kami dapat nilai,apalagi bila menang atau seri. Nilai pertandingan pun baru dihitung bila melibatkan sesama timnas,bukannya klub.Dan,Piala Kemerdekaan menjadi salah satu penyumbang poin tertinggi,”kata Rahim kepada SINDO kemarin.
Sayang,meski naik 10 strip, Indonesia masih belum bisa menggusur Thailand dan Singapura.Dua negara ini beriringan di nomor satu dan dua untuk kawasan ASEAN. Atau, peringkat 114 untuk Thailand dan 129 buat Singapura.
Hanya, menurut Rahim, posisi Thailand dan Singapura yang lebih baik dari Indonesia, bukan berarti kualitas keduanya juga berada di atas Indonesia. Alasannya, daftar peringkat FIFA disusun berdasarkan dari seberapa sering timnas menggelar pertandingan uji coba atau turnamen resmi.
”Peringkat juga bergantung dari jumlah pertandingan yang dijalani timnas. Semakin sering melawan timnas negara lain, semakin bagus. Artinya, ada penambahan nilai. Konsep tersebut yang sedang kami pikirkan. Thailand dan Singapura sering menggelar uji coba internasional sehingga peringkatnya lebih tinggi,”ujarnya.
Namun, Rahim tak menampik, peringkat FIFA bisa berpengaruh pada psikologi pemain timnas negara bersangkutan. Karena itu, BTN akan menyusun skenario agar bisa menjadi nomor satu di ASEAN.
Caranya, meraih gelar juara Piala AFF, 5–28 Desember. ”Peringkat akan menambah kepercayaan diri pemain meski yang utama menang dan juara.Kami tahu peringkat timnas belum terlalu bagus.Tapi, setelah Desember, kami harus nomor satu di ASEAN dengan juara Piala AFF.
Itu fakta yang harus dipenuhi,”tandasnya. Selain itu,BTN juga sudah mengagendakan serangkaian uji coba internasional. Salah satunya melawan China. “Kami sudah korespondensi dengan China. Ada tiga uji coba di sana, satu di antaranya melawan timnas China.
Kami memilih China lantaran stylemereka diadopsi Thailand, Myanmar, bahkan Vietnam,” tuturnya. Sementara itu, Pelatih Timnas Benny “Bendol” Dollo mengakui lonjakan peringkat akan berpengaruh terhadap motivasi pemain.
Namun, Bendol menyadari timnas membutuhkan energi berlipat untuk menyalip dominasi Thailand. ”Kepercayaan diri pemain bertambah. Hasil itu juga buah kerja keras mereka. Saat ini segala sesuatunya memang masih jauh, tapi tidak setelah Piala AFF.
Saat timnas juara, kami akan berada di peringkat 1 ASEAN.Ya, setidaknya terus menempel Thailand. Konsistensi mereka memang bagus dan memiliki power.Tapi, kalau Singapura, kami akan menyalipnya,” pungkasnya. (SND)
Posting Komentar