Tak ingin kehilangan para pilarnya,klub-klub Liga Super siap melancarkan aksi penolakan ke Badan Liga Indonesia (BLI) dan Badan Tim Nasional (BTN).
Beberapa klub akan kehilangan pemain pilar, karena mengikuti training camp (TC) timnas Indonesia untuk Pra- Piala Asia 2011 Qatar. Hal ini membuat mereka kebakaran jenggot. Persija Jakarta misalnya. Mereka adalah klub yang paling menyuarakan penolakan TC. Maklum,lima pilar Macan Kemayoranharus meninggalkan klub. Mereka adalah Bambang Pamungkas, Aliyudin, Ponaryo Astaman, M Ilham, dan Ismed Sofyan.TC sendiri akan dimulai 27 Desember sampai laga melawan Australia, 28 Januari mendatang.
Dengan demikian,Persija terancam kehilangan lima pemain pilar pada dua laga krusial Liga Super, menghadapi Persipura Jayapura, Senin (5/1), dan Persiwa Wamena, Sabtu (10/1).”TC jangka panjang timnas sama artinya membunuh Persija. Kami membayar pemain mahalmahal, tapi tenaganya dikuras timnas,” kata Manajer Persija Ferry Indra Syarief. Bagi Ferry,TC jangka panjang takkan berpengaruh banyak bagi kinerja timnas.
Sebab, perkembangan sepak bola nasional tergantung kematangan pemain saat membela klub di kompetisi. Sistem TC itu juga tak lazim digunakan di negara-negara maju. ”Akar kekuatan timnas kan kompetisi.Kalau klub peserta kompetisi diobok-obok, tentu timnas juga tidak bagus. Dengan pemain pilihan dari kompetisi, seharusnya tanpa TC panjang pun pelatih bisa meracik strategi dengan baik. Melatih timnas kan tidak sama dengan melatih klub,”ujar Ferry.
Penolakan serupa dilontarkan Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Rahmad ‘RD’ Darmawan. Sistem TC jangka panjang, katanya, bisa merugikan SFC karena tiga pemainnya harus absen di kompetisi reguler. Mereka adalah Ferry Rotinsulu, Charis Yulianto, dan Isnan Ali. Tanpa TC jangka panjang pun seharusnya timnas bisa solid karena mendapat keleluasaan memanggil pemain-pemain terbaik dari kompetisi.
Jika sistem TC jangka panjang tetap digelar, SFC akan meminta perubahan jadwal penuh. Apalagi, ada aturan bahwa klub berhak meminta perubahan jadwal jika dua atau lebih pemainnya masuk timnas. ”Kami tetap berpatokan pada aturan. Artinya akan ada penolakan pemanggilan pemain ke timnas atau jadwal diatur ulang secara menyeluruh,”kata RD. Bahkan,SFC tetap merasa rugi meski ada perubahan jadwal.LaskarWong Kito akan mengikuti tiga kompetisi sekaligus, yakni Liga Super,Liga Champions Asia, dan Piala Indonesia.
”Dengan jadwal biasa saja sudah keteteran, apalagi kalau ada perubahan jadwal lagi.Posisi kami serbasalah,” tandas RD. Menurut rencana,BLI dan BTN akan mengundang manajer dan pelatih klub yang memiliki pemain dalam timnas. Pertemuan yang akan digelar hari ini akan menimbulkan tawar-menawar panjang. Imbasnya pun akan mengarah pada perubahan jadwal putaran kedua Liga Super. (SND)
Posting Komentar