
Sriwijaya FC menjalani mission imposible saat bertamu ke Stadion Expo'77, markas Gamba Osaka, Rabu 8 April mendatang. Di atas kertas, mustahil tim berjuluk Laskar Wong Kito bisa dapat poin.
Namun, coach Sriwijaya Rahmad Darmawan tidak ingin jadi bulan-bulanan. Mereka berikrar satu hati agar tidak menuai malu seperti kalah 2-4 dari Seoul FC (10/3) dan 0-5 dari Shandong Luneng Taishan (17/3). "Kami berusaha agar tidak terjadi lagi skor mencolok. Kalaupun kalah, paling tidak dengan selisih satu gol saja," ungkap Rahmad, kemarin (30/3).
Pelatih 42 tahun menyiapkan cara khusus menghadapi "opas-opas" Nipon. Yaitu total defense. Bahkan, pelatih asal Metro, Lampung, tidak segan menerapkan sepak bola antifootball, yaitu cara bertahan total seolah-olah melupakan serangan.
Biasanya antifootball sangat efektif. Peluang terjadi skor imbang (minimal 0-0) lebih dari 90 persen. Asalkan dilakukan sesuai dengan seni-seni defense. "Semua maklum, Gamba bukanlah lawan sepadan dengan kami. Tapi, kami menjamin tetap berusaha semaksimal mungkin agar bisa imbang," sambung pelatih kelahiran 28 November 1966.
Ada dua cara utama untuk bertahan yang bakak diusung Laskar Wong Kito. Pertama, mark the ball defense (zona defense, block defense). Menurut Rahmad, cara ini menciptakan pagar (block) atau lapis-lapis defender terhadap bola yang sedang dikuasai lawan. "Cara ini bisa menghemat tenaga. Sambil mencuri kesempatan untuk counter attack," sambungnya.
Kedua, man to man defense (personal defense). Yaitu dilakukan dengan cara menempel (mengawal) beberapa pemain lawan secara individual. Termasuk mengawal satu pemain khusus yang paling berbahaya. "Kami akan lakukan beberapa kali simulasi. Termasuk melakukan tackling-tackling bersih," lanjutnya.
Pemain Gamba, semua berkategori bintang. Baik yang berlebel timnas, maupun eks timnas. Namun, ada 5 paling berbahaya. Yaitu trio Jepang Yasuhito Endo, Akira Kaji, Ryuji Bando, Cho Jae-Jin (Korsel), dan Leandro Montera da Silva (Brasil). "Mereka-mereka inilah yang akan merasakan gaya antifootball kami nanti. Satu lagi, menciptakan perangkap offside juga masuk strategi kami," pungkas pelatih double winners itu. (SE)
Posting Komentar