
Persitara Jakarta Utara tidak pasrah menerima keputusan Badan Liga Indonesia (BLI) untuk menggelar legkedua babak 16 Piala Indonesia di Jawa Timur (Jatim) menghadapi Persebaya Surabaya.
Laskar Si Pitung akan habis-habisan melobi Polda Metro Jaya agar diizinkan menggelar Piala Indonesia di Stadion Lebak Bulus,Jakarta.Apalagi, peluang mendapat izin tersebut belum tertutup, jika mengacu pada pernyataan Kapolri yang tidak melarang digelarnya pertandingan sepak bola selama masa kampanye.
Hal ini menjadi pintu masuk bagi manajemen Persitara untuk mendapat izin. “Kami mempertimbangkan efisiensi dan prestasi.Kalau main di Jakarta,peluang Persitara mengalahkan Persebaya lebih besar dan ongkos yang dikeluarkan juga lebih sedikit,” kata Manajer Persitara Harry ‘Gendhar’ Ruswanto.
Upaya Persitara ini sama dengan saudara tuanya,Persija Jakarta, yang masih mencari kesempatan beraudiensi dengan Polda Metro Jaya.Bedanya,Persija meminta izin laga di Kompetisi Liga Super, sedangkan Persitara hanya untuk laga Piala Indonesia. Sebab, Persitara menganggap sentralisasi kompetisi reguler di Jatim adalah solusi terakhir.
Persitara memang sangat serius berkiprah di Piala Indonesia dengan target masuk semifinal.Prestasi tersebut diharapkan mampu mengobati keterpurukan mereka di kancah Liga Super yang masih berkutat dalam ancaman degradasi.
Rahmat Rivai dkk harus melewati ujian berat untuk lolos ke babak 8 besar karena telah tertinggal 0-2 pada leg pertama di Stadion Gelora 10 Nopember,Surabaya. Babak 16 besar Piala Indonesia masih menyisakan empat leg kedua yang tertunda. Artinya, masih ada empat jatah babak 8 besar yang diperebutkan.
Selain laga Persitara melawan Persebaya, tiga lainnya adalah Persib Bandung versus Sriwijaya FC,Deltras Sidoarjo kontra Persih Tembilahan,serta Persikabo Bogor melawan Persijap Jepara.Adapun empat jatah lainnya di perempat final sudah diraih Persipura Jayapura, Persija Jakarta,PSMS Medan,dan Persibo Bojonegoro.
Ambisi Persitara merebut satu jatah babak 8 besar akan berbenturan dengan kondisi keuangan mereka yang kembang- kempis.Bahkan,mereka belum bisa membayar gaji pemainnya bulan Februari dan Maret.Kondisi ini semakin sulit karena Persitara belum mengajukan proposal pengajuan anggaran APBD 2009 ke Dinas Olahraga (Disorda) Provinsi DKI Jakarta sebagai pintu untuk meraih APBD.
Kepala Disorda DKI Jakarta Syaifullah yang dihubungi kemarin mengatakan, Persitara dan Persija harus segera mengajukan proposal pengajuan anggaran APBD 2009 yang kini masih dalam proses.“Yang terpenting permohonan dana tersebut sudah diajukan lalu disetujui.Rencana pencairan APBD 2009 akhir Maret, tapi terkadang sering molor,” katanya. (SND)
Posting Komentar