
SUGBK ditutup 1,5 bulan dari berbagai aktivitas olahraga.Namun,kondisi rumput di lapangan kini dalam kondisi rusak berat sebagai imbas problem ingar-bingar Pemilu Legislatif.
RUMPUT stadion membutuhkan rehabilitasi setelah dipakai partai politik (parpol) berkampanye.Partai Demokrat, PDIP, Golkar, Gerindra, dan Hanura dinilai memiliki andil terhadap kerusakan rumput stadion seluas 1.750 m2.
Tanah lapangan juga mengalami pemadatan seluas 8.000 m2setelah diinjak-injak simpatisan parpolparpol tersebut. Pihak pengelola SUGBK mengklaim, proses perbaikan sudah dilakukan sejak Senin (6/4). ”Lapangan mengalami kerusakan setelah dipakai kampanye kemarin.Stadion baru bisa digunakan setelah enam pekan lagi. Banyak tahapan yang harus dilakukan mulai dari pencangkulan, perapian, penaburan pasir, pemupukan, pengapuran, dan penanaman rumput kembali.
Tapi, semua akan siap saat Manchester United datang,” kata Direktur Pengembangan dan Pembangunan SUGBK Mahfudin Nigara kemarin. Nigara menambahkan, belum diketahui nilai kerusakan yang muncul akibat kegiatan bukan sepak bola tersebut.Namun, ratarata parpol sudah memberikan garansi finansial sebesar Rp150 juta. ”Kami belum hitung total biaya untuk perbaikan SUGBK. Tapi, kami sudah memiliki uang jaminan kerusakan dari parpol.
Dana tersebut digunakan untuk perbaikan stadion. Selain rumput, pagar juga harus dibetulkan,” lanjutnya. Kalkulasi pendapatan tampaknya tidak akan membuat pengelola gigit jari.Parpol juga sudah membayar ongkos sewa stadion sebesar Rp185 juta per kampanye. ”Kami tidak merugi kalau dihitung dari biaya.Kerusakan tidak terlalu banyak, seperti pertandingan sepak bola. Tidak ada lampu atau kaca pecah. Tapi, kami tetap sesalkan karena mereka tidak patuh pada kesepakatan lainnya,”tuturnya.
Pengelola dan parpol sepaham agar peserta kampanye tidak masuk ke lapangan. Nigara menyatakan satgas parpol masing-masing gagal mencegah para simpatisan masuk ke lapangan. ”Kerusakan rumput memang tidak bisa dihindari.Tapi, setidaknya bisa dikurangi kalau mereka taat aturan. Kesepakatan orang dilarang masuk ke lapangan sudah ada, tapi satgas gagal mencegahnya,” ujarnya. Problem rumput rusak bisa saja kembali terulang saat kampanye pemilihan presiden (pilpres) bila aturan tidak ditegakkan.
”Nanti saat aturan akan diperketat lagi saat kampanye pilpres. Kalau mereka tidak bisa mengakomodasi massa,tidak menutup kemungkinan pemberian izin akan ditinjau kembali. Memakai penutup lapangan juga bukan solusi. Kami butuh dana besar untuk membeli penutupnya,”tandasnya. (SND)
Posting Komentar