Selasa, Mei 06, 2008
Nama Fandi Ahmad sudah tak asing lagi bagi pecinta sepakbola nasional. Sebelum menjadi pelatih Pelita Jaya Purwakarta di musim 2007, Fandi telah merasakan ketatnya atmosfer kompetisi di Indonesia.Pada musim 1982/1983, Fandi bersama rekan senegaranya David Lee, memperkuat Niac Mitra Subaraya, sebuah klub elit di kompetisi Galatama. Kala itu, Fandi yang berposisi sebagai striker dan David yang berstatus penjaga gawang, jadi idola publik Surabaya.
Selepas dari Niac Mitra, Fandi mengembara ke berbagai klub di berbagai Negara. Meski pernah mencicipi kompetisi di banyak tempat, tapi pengalaman merumput di Indonesialah yang ternyata jadi pertimbangan utama Fandi saat menerima tawaran Pelita Jaya.
“Kompetisi di Indonesia snagat ketat. Banyaknya kontestan menyebabkan persaingan begitu tinggi. Bagi saya, hal ini adalah tantangan. Dengan pengalaman pernah merumput di Indonesia, membuat saya paham atmosfer sepakbola Indonesia,” kata Fandi.
DATA DIRI
Tempat/tanggal lahir: Singapura, 29 Mei 1962
1976-1978: Kaki Bukit SC Yunior, Singapura
1980-1982: SAF FC, Singapura
1982 : Ajax Yunior, Belanda
1982-1983: Niac Mitra Surabaya
1983-1985: Gronigen FC, Belanda
1986-1989: Kuala Lumpur FC
1989 : Oly Crice Yunani
1990-1992: Pahang FC, Malaysia
1993-1996: Geylang FC, Singapura
1997-2003: Pemain dan pelatih SAF FC Singapura
KARIR PELATIH
2004-2006: Timnas Singapura
2007 : Pelita Jaya Purwakarta
0 Responses to "Fandi Ahmad"
Profil Bintang
Postur kurus kerempeng dan tinggi menjulang yang dimiliki Bokay Eddie Foday kurang ideal untuk ukuran pesepak bola profesional. Kala pertama kali menukangi Persiwa di awal musim, Suharno sempat meragukan kemampuan striker kelahiran Monrovia, Liberia, 28 Mei 1986 yang telah tiga musim membela panji The Highlander itu.
Pandangannya baru berubah saat menyaksikan Bokay beraksi di lapangan. "Dia memang striker bagus," puji Suharno. Selengkapnya
Berada di posisi belakang bukan berarti punya peluang sedikit untuk mencetak gol. Itu telah dibuktikan oleh seorang Aun Carbiny. Stopper PSMS ini kembali jadi pahlawan kemenangan PSMS.
Pemain 24 tahun tersebut menjadi pencetak gol tunggal Ayam Kinantan saat mengalahkan VB Sport dalam lanjutan penyisihan AFC Cup Gru G.
Selain memuluskan langkah PSMS ke 16 besar, dengan gol itu pula, Selengkapnya
Pandangannya baru berubah saat menyaksikan Bokay beraksi di lapangan. "Dia memang striker bagus," puji Suharno. Selengkapnya
Berada di posisi belakang bukan berarti punya peluang sedikit untuk mencetak gol. Itu telah dibuktikan oleh seorang Aun Carbiny. Stopper PSMS ini kembali jadi pahlawan kemenangan PSMS.Pemain 24 tahun tersebut menjadi pencetak gol tunggal Ayam Kinantan saat mengalahkan VB Sport dalam lanjutan penyisihan AFC Cup Gru G.
Selain memuluskan langkah PSMS ke 16 besar, dengan gol itu pula, Selengkapnya
Posting Komentar