
Euforia sempat melanda kota Gresik ketika Petrokimia Putra Gresik berhasil memboyong trofi juara Liga Indonesia 2002. Ultras, komunitas suporter asal kota itu gembira bukan kepalang. Sayangnya, satu musim kemudian, Petrokimia harus berdegradasi ke Divisi I. Meski begitu, dukungan Ultras tak pernah mengendur.
Setelah jadi jawara di musim 2002, Petrokimia Putra Gresik belum pernah lagi menjadi kampium. Malah, pada 2005, perepakbolaan Gresik sempat nyaris hilang dari peta persaingan akibat rencana pembubaran tim Petrokimia Putra Gresik.
Rencana itu jelas ditolak Ultras. Dengan berbagai cara, kelompok suporter ini berusaha menggagalkan rencana pembubaran. Demo yang dilakukan Ultras di DPRD Kota Gresik membuahkan hasil. Kota Gresik tak jadi kehilangan tim di pentas sepakbola nasional. Petrokimia Putra dilebur dengan tim Divisi II asal Gresik, Persegres Gresik.
Nama tim hasil gabungan itu adalah Gresik United, salah satu tim Divisi I yang berhasil melangkahkan kaki ke 16 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2007. Sebuah prestasi lumayan bagi tim baru.
Ultra sendiri terbentuk pada 15 November 1999. Ultras adalah singkatan dari Ulah Tampil dan Rasional. Ultras dibentuk untuk membuat jati diri sebuah suporter yang mampu memberikan dukungan positif dan rasional terhadap tim kebanggaannya.
Ultras memiliki struktur organisasi yang rapi. Komunitas ini juga sempat dinobatkan sebagai kelompok suporter terbaik di Jawa Timur pada ajang Piala Gubernur Jatim dan kelompok suporter paling kreatif se Indonesia versi SIWO PWI.
Posting Komentar