PSMS Medan Sriwijaya FC PSM Makasar Persiwa Wamena Pelita Jaya Persipura Persita Persijap PKT Bontang Persela Persib Persik PSIS Deltras Persiba Persija Persitara Arema PSSB Persiraja Persisam Gresik United Persih PSAP PSIR PSPS Persikab Persigo PSP Persikad Persiba Bantul PSS Persekabpas Persibom Persikota Semen Padang Mitra Kukar Persibo Persikabo PSIM Persis Perseman Persiku Persema Persebaya
Persebaya

Jumat, Oktober 03, 2008

(0) Comments

M. Basri, Pelatih Lintas Zaman

INDOFOOTBALL

Lintas zaman. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan perjalanan M. Basri di pentas sepakbola Indonesia. Bayangkan, ia telah merumput sejak era 1960-an, dan hingga kini masih bergelut di dunia yang sama. Sungguh sebuah perjalanan yang panjang.

Basri yang lahir di Makassar, tiga tahun sebelum Indonesia merdeka sempat membela timnas di Asian Games 1962. Kala itu, Indonesia jadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia. Selanjutnya, Basri terus tampil pada dua Asian Games berikutnya. Ia juga jadi bagian timnas saat Indonesia turun di Ganefo.

Persebaya Surabaya adalah tim pertama yang diasuh Basri. Pada musim 1977, Basri berhasil mengantarkan Persebaya jadi juara Kompetisi Perserikatan. Usai memberikan prestasi puncak bagi Persebaya, Basri pindah ke Niac Mitra. Nampaknya Basri juga ingin menjajal kerasnya Kompetisi Galatama. Lagi-lagi keampuhan racikan Basri terbukti. Tiga kali Niac Mitra dibawa Basri jadi juara Galatama, masing-masing pada 1981, 1982, dan 1986.

Kenyang merasakan persaingan di era Kompetisi Perserikatan dan Galatama, karir Basri sebagai pelatih terus berlanjut saat sepakbola Indonesia memasuki fase Liga Indonesia. Sebagai putra derah, di awal Liga Indonesia bergulir, Basri sangat bangga bisa menukangi PSM Makassar. Nyaris saja Piala Presiden, lambang supremasi Liga Indonesia berhasil dipersembahkan Basri bagi tanah kelahirannya. Sayang, di final Liga Indonesia 1995/1996, PSM Makassar kalah 0-2 dari Mastrans Bandung Raya di final. PSM Makassar pun gagal jadi juara Liga Indonesia untuk kali pertama.

Selain PSM, di era Liga Indonesia, Basri juga pernah menangani Arema Malang, Persita Tangerang, dan terakhir Persela Lamongan di musim 2007. Kala menangani Persita di musim 2004, Basri mengajukan pengunduran diri dari posisi pelatih kepala. Hal ini dilakukan karena Persita menelan kekalahan beruntun.

Sebagai pelatih, Basri dikenal keras dan tegas. Ia selalu menegakkan disiplin tinggi pada tiap tim yang diasuhnya. Hingga kini, Basri bisa dikatakan sebagai pelatih loka paling senior yang masih beredar di kancah sepakbola nasional.

DATA DIRI

Tempat lahir: Makassar
Tanggal: 5 Oktober 1942

KARIR KLUB

1961: Klub MOS
1968: Pardedetex
1973: HBS Surabaya

KARIR TIMNAS

PSSI Asian Games 1962, 1966, 1970
PSSI Ganefo 1962
PSSI Pra Olimpiade 1968
Piala Asia Cup 1968
PSSI King's Cup 1969 (Juara), 1970 (Runner-up), 1971
PSSI Merdeka Games 1967, 1969 dan 1970 (Juara)
PSSI Pesta Sukan 1970 (Juara)
PSSI Pra Piala Dunia 1973

KARIR KEPELATIHAN

1977: Persebaya Surabaya
1979: PSSI Pratama
1980-1986: Niac Mitra
1983: Timnas Pra Olimpiade
1989: Timnas Pra Piala Dunia, Timnas SEA Games
1991-1993: Arema Malang
1994: Mitra Surabaya
1995-1997: PSM Makassar
2000: Arema Malang
2003: Persim Maros
2004: Persita Tangerang
2005: PSM Makassar
2007-skrg: Persela Lamongan

PRESTASI KEPELATIHAN

1977: Juara Kompetisi Perserikatan (Persebaya Surabaya)
1981: Juara Galatama (Niac Mitra)
1982: Juara Galatama (Niac Mitra)
1986: Juara Galatama (Niac Mitra)
1993: Juara Galatama (Arema Malang)
1996: Finalis Liga Indonesia (PSM Makassar)
0 Responses to "M. Basri, Pelatih Lintas Zaman"

Posting Komentar

Profil Bintang

Bokay Eddi Foday "Si Kurus Beri Bukti"

Postur kurus kerempeng dan tinggi menjulang yang dimiliki Bokay Eddie Foday kurang ideal untuk ukuran pesepak bola profesional. Kala pertama kali menukangi Persiwa di awal musim, Suharno sempat meragukan kemampuan striker kelahiran Monrovia, Liberia, 28 Mei 1986 yang telah tiga musim membela panji The Highlander itu.

Pandangannya baru berubah saat menyaksikan Bokay beraksi di lapangan. "Dia memang striker bagus," puji Suharno. Selengkapnya


Aun Carbiny "Bek Subur"

Berada di posisi belakang bukan berarti punya peluang sedikit untuk mencetak gol. Itu telah dibuktikan oleh seorang Aun Carbiny. Stopper PSMS ini kembali jadi pahlawan kemenangan PSMS.

Pemain 24 tahun tersebut menjadi pencetak gol tunggal Ayam Kinantan saat mengalahkan VB Sport dalam lanjutan penyisihan AFC Cup Gru G.

Selain memuluskan langkah PSMS ke 16 besar, dengan gol itu pula, Selengkapnya

Berita Terbaru

blog-indonesia.com Football Blogs - BlogCatalog Blog Directory TopOfBlogs Add to Technorati Favorites KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia 100 Blog Indonesia Terbaik Blog Terbaik
IndoTopBlog, Kumpulan Blog dan Situs Indonesia