
Teka-teki siapa yang duduk di kursi panas peninggalan Danandjaya di Persih terjawab, Selasa (24/3). Dari tiga pelatih yang diseleksi, manajemen Persih menjatuhkan pilihan kepada Mundari Karya. Jadi, dua pelatih lainnya yakni Syamsul Bachri dan Fairuz tereleminasi.
Keputusan ini ditetapkan lewat rapat pengurus Persih yang cukup alot, Selasa (24/3) malam. ‘’Atas beberapa pertimbangan, kami memutuskan untuk memakai Mundari menggantikan posisi Danandjaya sebagai pelatih kepala Persih,’’ ujar Ketua Umum Persih, Ir HM Nasir MP saat dihubungi Riau Pos.
Kepala Dinas PU Inhil ini menjelaskan secara lisensi Mundari berada di atas Syamsul dan Fairuz. Begitu juga dengan pengalaman. ‘’Syamsul dan Fairuz memiliki lisensi B, sementara Mundari lisinsinya A. Selain itu, Mundari cukup pengalaman melatih Divisi Utama,’’ ujarnya.
Tapi, apakah lisensi menjamin seorang pelatih bisa sukses? Pasalnya, ada juga pelatih tanpa lisensi yang mampu membawa timnya berprestasi. Sebagai contoh Rinus Michels yang sempat membawa Belanda melaju ke final Piala Dunia 1974, padahal saat itu Rinus tak punya lisensi.
Di tangan Mundari, manajemen Persih berharap banyak yakni membawa Persih berada di papan tengah saat Divisi Utama Liga Indonesia berakhir nantinya. Saat ini, Persih menempati posisi 11 klasemen Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 2008/2009 dengan mengumpulkan nilai 26 poin.
Rencananya, hari ini Mundari akan mulai memimpin Bako Sadissou dkk latihan rutin di Stadion Beringin, Tembilahan-Inhil. Mundari memang harus bekerja ekstra keras karena dalam waktu dekat Persih akan menghadapi pimpinan klasemen sementara, PSPS pada 12 April mendatang.(RP)
Posting Komentar