
Stadion Gelora Bung Karno dibuat merana selama sebulan masa kampanye. Namun itu tak menghalangi kesiapan GBK untuk menyambut kedatangan Manchester United.
Seperti diketahui MU dijadwalkan akan menjalani laga persahabatan dengan timnas Indonesia pada 24 Juli. Waktu itu berdekatan dengan pemilihan presiden yang sedianya akan dilaksanakan awal Juli.
Dikhawatirkan kampanye capres yang menggunakan stadion GBK akan merusak rumput stadion, sebagaimana telah terjadi pada masa kampanye pemilu legislatif sepanjang hampir sebulan ke belakang.
Namun kekhawatiran tersebut dityakini tak akan benar-benar terjadi oleh Direktur Operasional Gelora Bung Karno, Muhammad Nigara. Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Koni Pusat, Senayan, Rabu (8/4/2009) sore WIB dia mengaskan bahwa pihaknya siap menjamu kedatangan "Setan Merah".
"Kami menjamin pertandingan MU nanti akan bisa diadakan di stadion GBK," ungkap Nigara. "Panitia MU pun belum ada yang menghubungi pihak kami terkait bila mereka mengeluhkan kondisi lapangan tersebut," lanjutnya.
Kondisi lapangan GBK saat masih cukup memprihatinkan. Beberapa bagian rumput rusak akibat pijakan para simpatisan partai. Luasnnya bagian yang rusak mencapai 1775 meter persegi dan harus mengalami perbaikan selama kurang lebih 30 hari.
"Akibat kampanye parpol kemarin, banyak rumput yang mati. Perbaikan pun memakan waktu sebulan karena rumput baru tidak bisa bertautan cepat dengan rumput yang sudah layu ataupun mati," ujarnya.
Tak hanya rumput stadion yang rusak, menurut keterangan Nigara, beberapa kursi dan pagar pengaman di dalam stadion Gelora Bung Karno juga ada yang lepas. Namun dia meyakinkan kalau proses perbaikannya tak membutuhkan waktu lama. Untuk itulah stadion akan ditutup selama kurun waktu itu dari kegiatan apapun, kecuali untuk perawatan.
Dilanjutkan Nigara, dari awal negosiasi dengan pihak parpol sudah diperingati ada beberapa aturan yang tidak boleh dilanggar selama penggunaan lapangan itu. Namun ironisnya justru parpol tersebut banyak yang melanggarnya, seperti menyemprot air ke rumput yang dapat menyebabkan lapangan becek dan menginjak rumput tidak menggunakan sepatu bola.
"Sebenarnya sudah diberitahu kepada enam parpol yang menyewa lapangan. Bagusnya 99% melanggar peraturan itu," seloroh Nigara.
Namun GBK juga tak harus menanggung sendiri biaya perbaikan tersebut karena parpol yang menyewa sudah memberi uang jaminan sebesar 150 juta (di samping biaya sewa) jika sehabis pemakaian ada bagian lapangan yang rusak. Uang tersebutlah yang nantinya akan digunakan untuk biaya perbaikan rumput lapangan, meski hingga kini Nigara masih tak tahu berapa besar biaya yang dibutuhkan.
"Untuk soal biaya, masih belum dapat diprediksi secara keseluruhan. Karena perbaikan baru dimulai awal Minggu ini."
Kedepannya, Nigara merencanakan akan membeli grass cover untuk keperluan stadion bilamana akan disewa oleh pihak lain untuk mengadakan acara. Tapi hingga saat ini, rencana itu belum dapat terealisasikan karena harganya sangat mahal, sekitar sembilan miliar rupiah.
"Untuk penutup rumput, ini merupakan investasi yang besar, tidak mudah dilakukan dalam waktu dekat," pungkas Nigara. (DS)
Posting Komentar