Pertarungan PSMS Medan kontra VB Sports pada Piala AFC di Stadion Gelora Sriwijaya,Jakabaring,malam ini bakal berlangsung seru.
Kedua tim sama-sama buta kekuatan lawan. Khusus Ayam Kinantan –julukan PSMS–, meski belum mengetahui bagaimana karakter permainan tim asal Maladewa itu, Affan Lubis dkk tetap saja berambisi mematok poin tiga.Apalagi, tekad anak-anak Medan untuk mendongkrak donasi poinnya sudah terlihat dalam beberapa hari ini.
Keinginan PSMS meraih kemenangan didukung dengan mulai kondusifnya suasana kamar ganti pemain saat latihan. Semua pemain tampak sangat menikmati dan menjalani apa yang diinstruksikan pelatih di lapangan. Ketegangan dalam tubuh internal tim antara pemain dan pelatih (Listiadi) mulai mencair.
Pelatih anyar Rudy Keltjes mengambil alih sepenuhnya kendali di lapangan. Dia langsung mengemban misi mengembalikan psikologis pemain yang sempat mengalami rasa kurang percaya diri. ”Itu (psikologis) yang pertama yang harussaya lakukan. Beruntungmereka bisa melewatinya dan dapat berlatih dengan gembira,”ujar Rudy.
Jelang menghadapi VB, tidak banyak yang diinstruksikan Rudy kepada anak asuhannya.Tapi, dia hanya mengatakan bahwa apa yang perlu dilakukan pemain di lapangan adalah mencari kemenangan. ”Saya tahu apa yang harus saya kerjakan, begitu juga apa yang harus dilakukan pemain.
Tapi,intinya, mereka sudah sangat paham apa yang akan kami perbuat nanti, ”sambungnya. Tentang kekuatan lawan yang akan mereka hadapi malam ini, Rudy mengaku sama sekali tidak tahu cara bermain VB. ”Secara tim, saya sama sekali belum tahu. Tapi, ada tiga pemain yang perlu kami waspadai.
Satu beroperasi di gelandang dan dua di depan,”tuturnya. Hal senada diucapkan Pelatih VB Laszlo Kiss. Dia mengaku buta kekuatan PSMS. Dia hanya melihat aksi anakanak Medan itu melalui rekaman pertandingan. ”Sangat sedikit sekali yang kami ketahui tentang PSMS, tidak ada yang lebih.
Tapi, tetap saja pada pertandingan nanti kami akan mengeluarkan semua permainan terbaik kami,”kata pelatih asal Hungaria itu. Menurutnya, persiapan tim VB cukup baik. Tapi, untuk masalah nonteknis,mereka dalam masalah besar.Pasalnya, krisis global yang tengah melanda dunia sangat memengaruhi kehidupan di Maladewa, termasuk klub-klub sepak bolanya.
”Dua kali kami datang ke Asia Tenggara (Malaysia dan Indonesia) bukan tanpa masalah. Keuangan kami lagi mengalami gangguan. Apalagi, saat ke Indonesia, kami juga salah mendarat. Tapi, sekali lagi, semua itu akan kami jadikan motivasi pemain untuk menang”sambungnya.
Dari 18 pemain yang dibawa Kiss ke Palembang,hanya ada satu pemain asingnya yang tidak bisa diturunkan,yakni bek asal Nigeria Gbenga Samuel lantaran paspornya tidak bisa digunakan di Indonesia. (SND)
Posting Komentar