
Kembalinya kiper tim nasional Markus Horison ke PSMS Medan tak membuat Ghali Sudaryanto merasa tersingkir. Malah, kiper berusia 22 tahun ini menyatakan lebih terpacu untuk mendapat tempat di tim utama Ayam Kinantan.
“Kembalinya Markus justru memotivasi saya agar bisa bermain lebih baik. Saya harus meningkatkan performa agar kembali menjadi kiper pertama,” kata Ghali seperti dikutip dari rilis departemen media Copa Dji Sam Soe Indonesia yang diterima GOAL.com, Senin (23/3).
Sebelumnya, Ghali menjadi pilar kekuatan PSMS setelah ditinggalkan Markus yang bergabung ke Persik Kediri di awal musim. Hanya, krisis finansial di Persik membuat kiper berkepala plontos itu balik kandang.
.
Penampilan Ghali yang makin matang menunjukkan ia pantas menjadi kiper utama. Selain itu, sukses PSMS melaju ke babak delapan besar Copa Indonesia 2008/09 tidak lepas dari penampilan gemilangnya.
Ia harus jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari serbuan pemain tuan rumah Persiba Bantul, saat bertemu di leg kedua babak 16 besar. Maklum saja, karena Persiba butuh kemenangan minimal 4-0 untuk menyingkirkan PSMS.
Meski akhirnya kalah 2-0 di laga itu, PSMS tetap lolos karena unggul agregat 5-3. Ia berkali-kali melakukan aksi penyelamatan yang membuat PSMS terhindar dari kebobolan lebih banyak gol.
“Saya tak kecewa bila akhirnya harus kebobolan dua gol. Itu memang hasil dari serangan yang dibangun oleh tim lawan. Sejak awal saya sudah siap saat pelatih menginstruksikan untuk bertahan. Ini berarti, saya harus bekerja keras menghadapi serangan,” koar Ghali menanggapi penampilannya di Bantul.
Penyelamatan gemilang yang dilakukan Ghali menjadikannya ia sebagai salah satu kandidat peraih Bintang Emas untuk kategori best saving (penyelamatan terbaik). Kategori itu memang memungkinkan menjadi milik kiper meski pemain di posisi lain punya peluang yang sama.
“Saya tak berpikir ke situ. Tapi, saya senang bila ada nominasi seperti itu. Apalagi, penghargaan itu dari wartawan. Ini salah satu bentuk kepedulian mereka pada sepabola kita,” tandasnya. (SI)
Posting Komentar