
Langkah polisi yang berniat menyelidiki kasus kematian Jumadi Abdi tidak dipersoalkan oleh timnya, Bontang PKT. Meski begitu, PKT juga berniat membentuk tim investigasi sendiri.
Hal tersebut diungkapkan oleh manajer Bontang PKT Arif Budi Santoso ketika dihubungi detiksport dari Samarinda, Senin (23/3/2009). "Sebagai pihak berwajib, wajar saja kepolisian melakukan penyelidikan. Silakan, kami tidak masalah,'' kata Arif.
Menurut Arif, sejauh ini belum diketahui benar tidaknya unsur kesengajaan di balik kematian Jumadi. Hanya saja, dari laporan yang diterimanya, Arif menuturkan Jumadi mengalami cedera serius. "Kalau ada unsur kesengajaan, itu tugas polisi untuk membuktikannya," ujar Arif.
Lebih lanjut dikatakan Arif, manajemen tim juga telah menurunkan tim investigasi untuk menjawab kabar yang beredar tentang adanya unsur kesengajaan sehingga mengakibatkan Jumadi meninggal dunia.
Ketika ditanya apakah tim tersebut adalah untuk menandingi penyelidikan kepolisian serta tim investigas BLI dan PSSI, Arif membantahnya. "Yang jelas, kita ikuti prosedur. Informasi apa saja yang diperlukan, baik polisi, BLI maupun PSSI, kita siap berikan. Intinya, untuk meyakinkan publik bola," pungkas Arif.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jumadi Abdi meninggal dunia sekitar sepekan usai membela PKT menghadapi Persela Lamongan. Jumadi bertubrukan dengan pemain Persela Denny Tarkas. Jumadi mengalami cedera serius di organ dalam tubuhnya sehingga harus menjalani perawatan di RS PKT sebelum akhirnya tutup usia. (SI)
Posting Komentar