
Badan Liga Indonesia (BLI) hingga Selasa (31/3) belum bersedia membeberkan hasil investigasi yang dilakukan Tim Investigasi bentukan BLI untuk mengusut kasus kematian gelandang PKT Bontang, Jumadi Abdi. Direktur BLI Joko Driyono mengatakan, hingga saat ini tim investigasi sedang bekerja sehingga hasil investigasi belum dipublikasikan.
Namun, Joko menjelaskan hasil perkembangan investigasi yang sudah dilakukan tim investigasi. Menurutnya, tim investigasi telah mempelajari data rekaman pertandingan dan menganalisanya.
"Perkembangannya begini, tim investigasi sudah ke Bontang dan sudah mempelajari data rekaman pertandingan. Tim juga sudah menganalisis rekaman pertandingan tersebut. Selain itu Komisi Wasit PSSI juga sudah menanyai wasit yang memimpin pertandingan (Mukhlis Ali Fatoni), dan Komdis (Komisi Disiplin) juga sudah mewawancarai Deny Tarkas (pemain Persela Lamongan yang menendang perut Jumadi hingga usus halusnya bocor)," kata Joko.
Dia menambahkan terdapat tiga bagian investigasi yang dilakukan tim investigasi ini. Pertama, menyelidiki bentuk pelanggaran di lapangan yang terkait dengan kematian Jumadi. Kedua, investigasi aspek medis olahraga, dan ketiga, investigas terkait aspek penerapan fairplay dalam sepak bola.
Joko menerangkan, pada investigasi pertama, tim menyelidiki semua kejadian terkait pelanggaran yang terjadi di lapangan, mulai dari perangkat pertandingan dan jenis pelanggaran. Investigasi kedua, tim mengumpulkan rekam medis Jumadi sebelum pertandingan dan penanganannya setelah kejadian. Dan terakhir, tim melakukan investigasi apakah ada unsur kesengajaan dalam pelanggaran yang menimpa pemain asal Balikpapan ini.
"Jadi ada tiga bagian yang diinvestigasi tim. Dan sampai saat ini, baru satu bagian yang sudah selesai, yaitu bagian pertama, menyelidiki bentuk pelanggaran di lapangan. Bagian kedua dan ketiga belum," katanya.
Untuk hasil investigasi pertama, lanjut Joko, tim investigasi beserta bidang terkait di PSSI akan melakukan pertemuan terlebih dahulu untuk bisa memutuskan kasus pelanggaran yang terjadi.
"Ini menyangkut pelanggaran di lapangan, sehingga Komdis yang punya wewenang untuk memutuskannya. Menurut rencana Komdis baru akan menggelar sidang setelah Pemilu. Jadi tunggu saja sekitar dua minggu lagi untuk hasil investigasi pertama," kata Joko.
Adapun, untuk pembahasan investigasi kedua dan ketiga, Joko tidak mengetahui kapan akan dibahas. "Kalau investigasi kedua dan ketiga ini bersifat long journey (jangka panjang). Saya tidak tahu kapan akan dibahas. Tapi yang pasti investigasi kedua dan ketiga ini juga sedang dilakukan," tambahnya.
Saat ditanya kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan buat Deny, Joko tidak mau berkomentar. "Ini bukan wewenang saya menjawab. Kita tunggu saja hasil investigasinya ya," ujarnya. Yang pasti, kata Joko, tim investigasi sudah bekerja maksimal untuk mengusut kasus ini. Namun hasilnya, semua akan diputuskan PSSI sebagai organisasi sepak bola di Indonesia. (KPS)
Posting Komentar